Kisah Inspiratif Alan Regar, Anak Petani Karet, Lulus S2 Magister Ilmu Komunikasi


Foto Dokumentasi Alan Regar Setelah Selesai Sidang Tesis Secara Virtual

Pemuda Inspirasi, Medan.-Tidak pernah terpikir oleh Alan Regar untuk bisa melanjutkan studi pendidikan S2 (Pascasarjana) diberbagai kampus manapun. Alan Regar yang akrab disapa Alan, merupakan anak dari petani karet di daerah Desa Hiteurat, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. 


Alan lahir dari keluarga yang cukup sederhana namun semangat untuk belajar menimba ilmu ditularkan oleh sang ayah dengan memberikan semangat dan motivasi kepada sang anak, salah satunya menyekolahkan alan di bangku SMP dan SMA di Kota Medan yang jauh dari kampung halamannya, memakan waktu kurang lebih 12 jam normal karena sebelumnya alan di kampung hanya pada saat dibangku SD saja, dengan tujuan ayahnya mengekolahkan ke kota medan agar mendafatkan pendidikan lebih dan anaknya kelak lebih baik daripadanya. 


anak ke-5 dari 6 bersaudara ini telah mengalami kendala ekonomi. Orang tuanya telah kehabisan biaya untuk menyekolahkan kakak-kakaknya dan dirinya serta sang adik paling bungsu. Namun Alan tak berhenti bermimpi untuk dapat berkuliah.


Pada tahun terakhirnya di SMA, orang tua Alan berpesan padanya untuk berusaha semampunya agar bisa lanjut kuliah walaupun dalam kondisi kuliah sambil bekerja. Alan pun terus berusaha dan semampunya hingga akhirnya menjatuhkan pilihan masuk Jurusan Teknik Informatika diKampus STMIK Budi Darma beralamat Jl.Sisingamangaraja Medan yang hari ini sudah berubah bentuk menjadi Universitas Budi Darma dari tanggal 09 Maret 2020. 


Dalam berbagai lika-liku kehidupannya Alan pernah menggeluti pekerjaan sebagai Operator warnet selama setahun dan Petugas Kebersihan (Cleaning Service) di salah satu yayasan perguruan swasta kurun waktu kurang lebih 2 tahun. 


Alan setelah memasuki perkuliahan malah harus dihadapkan dengan kesulitan ekonomi yang begitu rumit sehingga terpintas dalam hatinya bahwa dia takkan mampu dan sanggup melanjutkan studi S1nya, dengan gaji pekerjaan yang diperolehnya saat itu Rp.650.000/bulan dengan berbagai kebutuhan yang begitu banyak dalam satu bulan baik itu makan sehari-hari, ongkos pergi ke kampus, uang kost dan berbagai macam kebutuhan lainnya membuat alan semakin pesimis untuk melanjutkannya. 


Namun alan menyemangati dirinya dengan mengingat nasehat ayahnya yang luar biasa "sepahit apapun hari ini engkau rasakan nak, takkan sebanding nantinya ketika kelak engkau bisa melewati itu semuanya" ujar sang ayah dalam nasehat yang pernah ayahnya ucapkan saat alan berkuliah. 


saat itu alan terus semakin semangat untuk terus berusaha bangkit dari berbagai tantangan baik secara ekonomi dan lainnya, sehingga alan mencoba pekerjan-pekerjaan baru. 


salah satunya alan diterima di salah satu perusahaan bergerak dibidang Advertising (Periklanan) disini alan mulai banyak mendapatkan pelajaran dan berbagai keajaiban yang luar biasa banyak berbagai kebutuhan-kebutuhan lainnya bisa ia atasi walau semuanya butuh proses dalam hidupnya.


hingga pada akhirnya ia lewati semua proses perkuliahan sampai selesai dengan proses wisuda bersama sahabat-sahabat sperjuangannya di kampus tercintanya.

sang orang tua ayah dan ibu tidak menyangka bahwa alan mampu melawati itu semunya bahkan dalam proses kuliahnya alan sering menyisihkan sedikit uang kepada sang orang tua, untuk membalas dan bukti rasa baktinya alan kepada sang orang tua agar tidak memberikan beban kepada sang orang tua.


singkat cerita bahwa 2017 alan selesai S1 dan ia melanjutkan studi S2 di tahun 2018 dengan masuk semester genap pada proses masa perkuliahan dikampus Pascasarjana UMSU Medan pada hari itu dan alan tidak menyangka bahwa nanti kelak juga mampu melewatinya namun semangat belajarnyalah mendorong agar ia terus bersemangat dalam melanjutkan pendidikannya. 


dalam perjalanan masa perkuliahan S2 nya banyaklah rintangan kehidupan yang dihadapkan padanya namun alan tetap berbaik sangka bahwa apa yang ia rasakan hari ini adalah proses pendewasannya

"semua orang punya masalah dan semua permasalahan yang dirasakan hari ini adalah proses kita agar lebih dewasa dalam mengambil keputusan" tegasnya saat diwawancarai 


disemester 4 perkuliahannya alan mengambil keputusan yang sangat penuh banyak pertimbangan, alan memutuskan untuk menikah dengan diproses oleh sang guru mengajinya alan, keputusan itu alan ambil dengan begitu dalam karena kuliah S2 belum selesai namun sudah menikah otomatis yang ada dalam setiap pikiran siapapun termasuk keluarga pastinya nanti tidaklah fokus dengan menyelesaikan S2 nya.


namun pikiran-pikiran yang pernah muncul alan dengar pada hari sebelum menikah itu bertolak belakang dengan yang alan rasakan pada saat setelah menikah bahwa banyak keajaiban yang terjadi dan penuh rasa syukur yang tidak terhingga alan rasakan, alan bersyukur bisa bersama dengan sang istri yang biasa alan sapa sang bidadari " Saya sangat bersyukur berjuang bersama sang bidadari, bahwa apapun penilaian orang hari ini kepada kita belum tentu akan terjadi esok hari, yang terpenting apa yang kamu lakukan hari ini Baik dan Insya Allah mudah-mudahan hasilnya jauh lebih baik" pungkasnya 


setelah melewati berbagai tahapan-tahapan proses penyelesaian S2 dengan tahapan terakhir Ujian Tesis secara daring pada hari Sabtu, 18 September 2021 diumumkan bahwa Alan Bangun Siregar, S.Kom., M.I.Kom yang biasa disapa alan secara SAH menyandang gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Pascasarjana UMSU.


Setelah mendapat gelar magister, alan

tidak luput mengucapakan ribuan terima kasih kepada kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi tak ternilai harganya selalu berpesan bahwa kamu nak pasti bisa karena ayah meletakkan nama kakek mu dengan nama (BANGUN) agar engkau kelak nanti jadi orang Hebat Bisa Membangun apa saja, yaitu jadi seorang pemimpin Bisa ko nak membangun Desa, Kota, Bahkan Negara ini ucap ayah dengan penuh haru.


alan juga berpesan lewat kisah perjalanan hidupnya ini walau belum detil sepenuhnya ini. " bahwa setiap insan sudah diberikan kekurangan dan kelebihannya jadi jangan sampai hari ini kita terfokus pada kelemahan kita saja, ada banyak kelebihan kita namun terlalu banyak kita memikirkan kekurangan,

siapapun anda hari ini baik yang ingin melanjutkan studi pendidikannya atau apapun tantangan dalam hidup kita hari ini tetap terus berbaik sangka pada Allah SWT tidak ada hasil yang lebih baik selain hasil Allah SWT.  

Komentar

Posting Komentar